Kamis, 30 Mei 2013

Hutan Amazon

Hutan hujan Amazon (Bahasa Portugis Brasil: Floresta Amazônica atau Amazônia; Bahasa Spanyol: Selva Amazónica atau Amazonía) adalah hutan hujan di Amazon, Amerika Selatan.Wilayah ini, yang juga disebut Amazonia atau Amazon Basin, , memiliki luas lebih dari 1,4 miliar hektar yang berlokasi di Amazon Basin, Amerika Selatan.
Mencakup sekitar 40-54 persen dari luas benua Amerika Selatan, Amazon merupakan hutan hujan terbesar di dunia.
Hutan Amazon terletak di sembilan negara: Brasil (dengan 60 persen hutan), Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis. Ini adalah rumah masyarakat adat, termasuk Urarina di Peru[1].
Amazon juga termasuk hutan tropis paling luas di dunia,dan memiliki dua nama lain,yaitu'paru-paru dunia'karena menghasilkan 30% dari seluruh oksigendi Bumi,dan 'neraka hijau' karena setiap tahun sungainya meluap.Lebatnya hutan membuat semua terlihat sama dan yang terakhir karena banyak serangan dari serangga buas yang sebagian besar belum dinamai.Tigapuluh persen dari jumlah seluruh binatang dan setengah dari seluruh spesies tanaman ada di hutan ini.Beberapa jenis binatang di hutan ini adalah jaguar,tapir,anakonda,boa,kupu-kupu morpho biru,elang harpy,sloth,caiman,babi hutan,dan masih banyak lagi.Sedangkan berbagai jenis tanaman yang ada disini adalah pohon kapok,pohon telinga gajah,teratai raksasa,anggrek,jarda,sapodilla,pohon pisang,dan lain-lain.


Ekosistem Amazon adalah rumah bagi ribuan spesies tanaman dan hewan. Selain itu, masih terdapat berbagai fakta unik dan menarik tentang hutan terbesar di dunia ini.

Berikut adalah daftar berbagai fakta mengenai Amazon.
1. Hutan hujan Amazon meliputi delapan negara di Amerika Selatan yaitu Brasil, Bolivia, Kolombia, Ekuador, Guyana Prancis, Guyana, Peru, Suriname, dan Venezuela.
Brasil menjadi rumah bagi 60 persen wilayah Amazon disusul Peru (13 persen), dan Kolombia (10 persen).
2. Sungai Amazon, yang menjadi nadi kehidupan Amazon membentang sekitar 4.007 mil dari hulu hingga ke hilirnya di Samudera Atlantik.
Sungai Amazon memiliki 1.100 anak sungai, dengan 17 diantaranya memiliki panjang lebih dari 900 mil.
Sebagai salah satu sungai terbesar di dunia, Amazon memiliki debit air sekitar 3,4 juta galon setiap menit.
3. Hutan hujan Amazon memiliki iklim panas dan lembab, dengan suhu rata-rata sekitar 27 derajat Celsius sepanjang tahun.
Wilayah Amazon jarang mengalami perubahan drastis dalam pola iklim. Panas akan menguapkan air dan kembali lagi dalam bentuk hujan yang mengguyur Amazon.
4. Tingkat curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, disertai dengan air yang dibawa oleh sungai dari salju yang mencair dari Pegunungan Andes di Peru, mengakibatkan lantai hutan mengalami banjir di musim panas.
Pada saat itu, tingkat air naik antara 9-12 meter sehingga menciptakan rawa yang menggenangi hingga jutaan hektar wilayah Amazon.
5. Sekitar 438.000 spesies tanaman telah diidentifikasi di Amazon. Tidak mustahil jumlah ini akan terus meningkat seiring dilakukannya eksplorasi yang lebih menyeluruh terhadap Amazon.
6. Sekitar 2.180 ikan, 1.294 burung, 427 mamalia, 428 amfibi, dan 378 reptil telah teridentifikasi di Amazon.
Selain itu, hutan lebat Amazon merupakan rumah bagi 2,5 juta spesies serangga.
Jumlah invertebrata, bahkan lebih sulit untuk dipastikan, diyakini berada di antara rentang 96.660 hingga 128.843 spesies.
7. Sekitar seperlima dari total spesies burung dan ikan yang mendiami planet ini ditemukan di ekosistem Amazon.
Sungai dan rawa Amazon merupakan rumah bagi spesies seperti pirarucu – dianggap sebagai salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia sebesar (2,5 meter), dan piranha – salah satu spesies paling mematikan di bumi.
Jaguar, cougar, dan ocelot merupakan predator besar yang mendiami Amazon, sedangkan buaya caiman hitam adalah predator utama di habitat air.
8. Penggundulan skala besar hutan Amazon telah memicu keprihatinan dunia.
Penebangan, pertambangan, pertanian, dan perumahan merupakan faktor yang bertanggung jawab atas penggundulan hutan hujan Amazon.
Hal ini tentu saja memprihatinkan, mengingat hutan Amazon merupakan paru-paru dunia sekaligus rumah bagi jutaan spesies tanaman dan hewan.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar